Jumat, 17 September 2010

HAL 51 s/d 57



“ TIGA ZAMAN TELAH BERLALU
SEMUANYA KEMBALI KEPADA ALAM
TIGA GENERASI TELAH KEMBALI
KETEMPAT ASAL MEREKA DIJADIKAN
YANG TINGGAL DI DUNIA INI HANYALAH KEKOTORAN
SEMUA MANUSIA YANG TAK BISA KEMBALI KETEMPAT ASAL
TAK BISA MENGIKUTI JEJAK TIGA PENDAHULU “.


AJARAN BUDDHA
Kita harus bisa mengatasi kehidupan ini, semuanya harus bisa dilalui dengan keteguhan hati, tak ada yang bisa melawan arus kehidupan.  Semua pergi dan tinggal tak henti-henti.  Apa yang harus dilakukan dalam hidup ini...apakah mencari kekayaan duniawi ?  Apakah harga diri di dalam hati ?  Tiada yang bisa menghalangi dan mengalahkan jalan 3 generasi dharma, yaitu Laozte, Kong Cu dan Buddha.  Itulah tiga kekuatan dharma...siapa yang bisa mengikuti jalannya, akan bisa keluar dari alam samsara ini dengan bahagia.
51


“ PUTIHNYA AWAN TAK SEPUTIH HATI NURANI
JERNIHNYA AIR TAK SEJERNIH PIKIRAN
TEGUHNYA SEMUA INI TAK SETEGUH KEYAKINAN
JALAN DHARMA BEGITU BERLIKU
TERLIHAT SAMAR DAN TIDAK NYATA
TAPI HASIL AKHIRNYA BEGITU MENDUNIA “.

AJARAN BUDDHA
Kehidupan ini memang banyak yang harus diperhatikan, diri sendiri, keluarga, usaha dll.  Hanya saja tidak semestinya menjadi prioritas utama, karena semua itu akan datang dan pergi tanpa diketahui.  Tapi jika jalan dharma diprioritaskan, maka semua yang tidak nyata akan menjadi nyata, kesedihan menjadi kebahagiaan, kehilangan menjadi mendapatkan.  Itu adalah hal yang tidak bisa di tawar lagi dan sudah dibuktikan dari dulu.  Di mana ada keyakinan yang teguh dalam jalan dharma, maka semua yang tidak dipikirkan akan terjadi.  Yang kurang akan diberikan dan yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.  Itulah keajaiban jalan dharma.

 52


“ KETIKA BULAN BERSINAR
TAK ADA CAHAYA MENYINARI
KETIKA EMBUN MENUTUPI
TAK ADA JALAN YANG TERLIHAT
HANYA ADA KEKOSONGAN
TAK ADA CAHAYA KEHIDUPAN
SEMUA ITU PERGI ENTAH KEMANA
KEMANAKAN HIDUP YANG PENUH KEBAHAGIAAN
APAKAH BISA DI CARI DI ALAM SEMESTA INI ?
YA...SEMUA ITU BISA DIDAPAT DARI ALAM SEMESTA “.


AJARAN BUDDHA
Kehidupan ini bagaikan roda pedati, yang selalu berputar tak henti, menapaki jalanan yang tidak selamanya baik, kadang banyak lubang dan kerikil serta lumpur yang kotor, sehingga roda pedati itu kotor, rusak dan tergores.  Begitulah kehidupan manusia, begitu pula cobaan dan rintangannya.  Semua itu harus dilalui dengan ketenangan.  Tak bisa terlalu cepat, juga tidak bisa terlalu pelan dijalani, harus bisa mengikuti warna alam yang ada di sekitar kita.

53


“ PULANG KEMANA MANUSIA DI DUNIA
KEMBALI KETANAH ATAU KE ALAM NERAKA
NAIK KE SURGA ATAU MELAYANG TAK TENTU ARAH
HATI YANG BENAR DAN HATI YANG SUCI
TIDAK AKAN KEMANA
HANYA BERDIAM DIRI PADA KESUNYATAAN
KARENA SEMUA ADALAH SUNYA
JADI TAK ADA SATUPUN YANG TERJADI “.


AJARAN BUDDHA
Kehidupan ini begitu kosong, kosong dalam arti sesungguhnya.  Kosong tak ada yang di dapat, kosong tak ada yang di nikmati, kosong tak ada yang di sukai. Kepalsuaan adalah kekosongan, kenyataan adalah kekosongan.  Tubuh ini kosong, hati ini kosong.  Lalu apa yang nyata ? Hanyalah Dharma Buddha dan Jalan Kebenaran (Tao).
 54


“ KEPERGIAN INI HANYA SEMENTARA
TAK AKAN SELAMANYA MENINGGALKAN DUNIA
JIKA WAKTU TELAH HABIS
MAKA AKAN KEMBALI MENDERITA
TIDAK BENAR-BENAR PERGI DAN MENGHILANG
KETIKA MATAHARI TERBIT
DISITULAH AWAL KEHIDUPAN DI DUNIA “.


AJARAN BUDDHA
Kalau kita memiliki keinginan duniawi yang besar, akan sangat mencelakakan kita.  Hati tidak bisa dibersihkan dari kekotoran batin.  Jika kita hambar pada dunia ini, itu akan membuat hati kita tak bersemangat dan tak ada harapan.  Sesungguhnya, janganlah mengikuti kedua hal itu, karena keduanya bukanlah cara yang benar dalam membina diri.  Tapi bisa mengambil jalan di antara keduanya dan cara di antara keduanya.  Yaitu tidak terpengaruh pada apapun. Hati terpusat pada hati yang tiada kerisauan dan kegundahan.  Tak perlu benar-benar meninggalkan kehidupan ini dengan kehampaan.
 55



“ KETIKA DUNIA TAK LAGI BERADA DI ALAM INI
SEGALA KEHANCURAN MULAI MENDERA
KETIKA ALAM SEMESTA BERUBAH WARNA
DARI BIRU MENJADI HITAM
SAAT ITULAH AKHIR DARI KEHIDUPAN
SEMUA ITU TELAH DIGARISKAN
DAN AKAN TERJADI DALAM DUNIA INI
HANYALAH ORANG-ORANG YANG TAKUT BERBUAT KEJAHATAN
YANG AKAN TERHINDAR DARI BENCANA” .

AJARAN BUDDHA
Buddha mengajarkan agar kita bisa mengerti, bahwa kita hidup di dunia bukan untuk berfoya-foya, menghabiskan waktu dan hidup kita dengan berbuat kesenangan.  Apa yang kita lakukan dalam dunia ini, segalanya tak bisa disembunyikan, sekecil apapun perbuatan kita, baik jahat atau tidak, semua itu diketahui dan di nilai.  Karna itu, karma tidak pernah tidak dialami setiap manusia.  Kadang manusia tak sadar, hanya menganggap kehidupan sekarang adalah saat ini saja, jika hidup senang dan berlimpah harta berarti sudah terlepas dari penderitaan, pemikiran seperti itu sungguh tidak beralasan.  Yang terpenting dalam hidup ini adalah kesucian hati, kaya rohani, bukan kaya materi.  Karena rohani bisa membawa kebahagiaan sampai akhir hayat dan sepanjang masa.  Sedang kaya materi hanya bahagia pada kehidupan saat ini saja, tapi perjalanan kehidupan yang sesungguhnya belum berakhir.

56



“ BEGITU BANYAK YANG TERJADI
DARI KEHIDUPAN SEPI
SAMPAI KEHIDUPAN PEDIH
SEMUA HANYALAH PENDERITAAN DAN PENDERITAAN
TAK ADA YANG BENAR-BENAR BISA HIDUP BAHAGIA
TERTAWA DAN SENANG DI LUAR
SAKIT DAN KECEWA DI DALAM
APAKAH SEPERTI INI KEHIDUPAN ?
TAK ADA YANG BISA MENCEGAHNYA
KECUALI MENYADARI DIRI SENDIRI “.
                                                                       
AJARAN BUDDHA
Bagaikan hidup tak tentu arah, juga bagaikan hati tak ada kejernihan.  Hati dan pikiran diliputi oleh kekotoran.  Mau bagaimana baru bisa mengetahui diri sendiri yang selama ini dikuasai oleh jiwa.  Hati yang murni tak mudah dikenali, hati yang bersih tak mudah diketahui.  Hanya ada satu yang bisa membuka tabir ini, yaitu mengerti jalan hidup sendiri apa yang dilakukan baik atau jahat, bisa di nilai dan di lihat dari perbuatan kita sendiri, dengan merenungi apa yang telah kita lakukan.

57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar