Jumat, 17 September 2010

HAL 11 s/d 20


“ BUAH YANG DITANAM DI PADANG GERSANG
TIDAK AKAN TUMBUH SEDIKITPUN TUNAS
BUAH YANG DITANAM DI TANAH BERLUMPUR
TIDAK AKAN TUMBUH DENGAN SEMPURNA
TAPI BUAH YANG DITANAM DI TANAH YANG LUNAK
AKAN MENGHASILKAN BANYAK PAHALA.
PAHALA HIDUP...
PAHALA MATI...
PAHALA TUA...
PAHALA MUDA ...
SEMUA PAHALA YANG TIADA HABIS YAITU PAHALA KEBAJIKAN “.

Ajaran budha
Hidup di dunia ini harus bisa beradaptasi dengan baik, tidak bisa semuanya mengikuti zaman dulu, tidak bisa pula mengikuti zaman yang akan datang.  Hidup ini harus mengalir seperti air, kemana mengalir disitulah kebahagiaan.  Walau hidup ini begitu sulit, tidak seharusnya menambah beban hidup ini.  Manusia tidak memikirkan akal budi, hanya memikirkan kebaikan, kebaikan dan kebaikan.  Yaitu kebaikan untuk diri sendiri, kebaikan materi dan kebaikan duniawi.  Membuat hidup tak mendapatkan titik terang.
11


“ MELALANG BUANA TIADA HABIS MENYUSURI JALANAN BERLIKU
TIADA KATA PERPISAHAN YANG ADA HANYALAH IMPIAN
MENGAPA SEMUA BERUBAH
TIADA KATA YANG BISA DIUCAPKAN MEMBUAT LUKA HATI INI.
KARENA TIADA ARAL MELINTANG HIDUP BEGITU SAJA BERLALU
YANG TERTINGGAL HANYALAH KENANGAN
YANG ADA HANYALAH KEHAMPAAN
KEMANAKAH AKU HARUS PERGI
KEPADAMU LAH AKU BERSERAH
BUATLAH DUNIA BERCAHAYA
TIADA LAGI KEHIDUPAN YANG KEKAL DIDUNIA INI “.

Ajaran budha
Kita harus bisa menahan segala godaan sekecil apapun, agar hidup bisa terarah.  Dalam hidup manusia memang tiada kebaikan, jika selalu diliputi kekuatiran.  Jalan hidup manusia tiada kebahagiaan, jika semuanya penuh dengan dosa.  Sucikanlah hati dan pikiran, ucapan dan perbuatan.  Tiada niat jahat tiada kesengsaraan, mencoba mengimbangi hidup.  Dengan berbuat kebajikan dan amal baik, agar semua hal yang buruk menjauh  dan tak datang lagi.  Pemikiran harus terfokus pada suatu hal, agar tercapai pada harapan.  Tidak boleh gentar menjalani segala hal, selama itu perbuatan baik.
12


“ BUAH YANG BURUK TIADA BERGUNA
BUAH YANG TERLALU MATANG TIDAK MEMBERIKAN KEBAIKAN
BUAH YANG TERLALU MUDA TIDAK ADA PENGALAMAN.
AWAN GELAP MENUTUPI CAHAYA, TANDA TIADA LAGI KEBAHAGIAAN
SEMUANYA MENGUKUR JASA DAN PAHALA
TIADA KETULUSAN DIDALAM HATI
BIARPUN MEMBERIKAN BEGITU BANYAK HARTA
SAMPAI HABIS DI DALAM TUBUH
TETAP TAK AKAN MENDAPATKAN KEBAIKAN
JIKA SEMUA ITU UNTUK DIRI SENDIRI
PENGORBANAN HIDUP MEMANG HARUS DILAKUKAN SELAMA UNTUK KEBAJIKAN
TAPI JIKA PENGORBANAN DILAKUKAN HANYA UNTUK KESENANGAN
MAKA MENGHANCURKAN DIRI SENDIRI “.

Ajaran budha
Tiada yang dapat menghalau kehendak langit kecuali memiliki kekuatan iman.  Hidup bersih dan tanpa noda, maka akan diterima segala perbuatan.  Manusia itu begitu pintar, punya akal budi dan pikiran.  Tapi kadang salah menempatkannya.  Mempergunakan semua itu untuk diri sendiri, menyakiti orang lain dan membuat dunia menangis. Jadi, tiada salahnya dunia bergejolak membalas semua perlakuan mereka.  Kebengisan dan keserakahan, membuat dunia terpaksa melawan.  Sungguh begitu nista manusia, begitu kejam manusia.  Tapi, manusia berkata bahwa langit dan bumi begitu kejam membuat mereka menderita.

13


“ BERKEJARAN DI ATAS AWAN MELIHAT PEMANDANGAN INDAH
MURAM DURJA TAK ADA ALASAN
SEMUA INI TAK ADA HARAPAN
MANUSIA MATI TINGGALKAN NAMA
TAPI TAK TINGGALKAN KEBAJIKAN
NAMA BAIK TAK BISA DIGANTIKAN
KECUALI ADA HARAPAN BARU
KEHIDUPAN BAGAI SEBUAH CERITA
DENGAN ALUR CERITA YANG BERBEDA
SETIAP INSAN PUNYA PAHALA
BAIK ATAU BURUK PAHALA ITU
AKAN BERAKIBAT TERUS MENERUS “.

Ajaran budha
Diri sendiri harus merasa iba, melihat kekejaman manusia di dunia.tidak ada yang dapat menyalahkan niat jahat dalam hati.  Setitik embun bisa menyegarkan dahaga, tapi setitik noda akan berakibat fatal.  Tiada yang bisa menjalani hidup ini dengan tenang dan tanpa cobaan.  Seharusnya hidup harus lebih mengerti, apa makna dari kehidupan yang tidak abadi itu.  Sehingga segala hal duniawi bisa terpupus.  Hanya ada satu yang kekal, yaitu cinta kasih.
14


“ BERUBAH WARNA DI DALAM HATI
DARI MERAH MENJADI HITAM
TIADA AIR MENYUCIKAN YANG ADA HANYALAH KEPALSUAN
DIALAM INI BANYAK COBAAN
SEMUA MATA NYARIS TERTUTUP
TANPA BISA MERABA LAGI KASAR DAN HALUSNYA JALAN INI
MENGAPA TIADA HARAPAN ?
MENGAPA TIADA HALANGAN ?
ADA DAN TIADA SILIH BERGANTI
MENCERMINKAN KEKOSONGAN HIDUP INI “.

 Ajaran budha
Hidup ini harus bisa membedakan baik buruknya suatu masalah.  Masalah yang ringan belum tentu bisa diselesaikan dengan mudah.  Masalah yang berat belum tentu tidak ada pemecahan.  Semua tergantung ketenangan dalam memandang masalah itu.  Jika masalah ringan tak perlu dirisaukan, jika masalah berat berusaha menghadapi.  Jangan menghindar, lari atau menyepelekan masalah yang datang.  Hadapilah semua itu dengan ketenangan sehingga mudah menjalani hidup ini.

15


“ BUAYA MEMAKAN MANUSIA TAPI TAK DAPAT KESENANGAN
HANYA MENGOTORI GIGI DAN MULUT PERCUMA DAN SIA-SIA SAJA
KELINCI BERLARI KEDALAM LUBANG
MENGHINDAR DARI KEJARAN MACAN
MENGAPA HARUS DITAKUTKAN JALANI SAJA SEMUA TUJUAN
SEMUA SUDAH DITETAPKAN SEMUA SUDAH DIRENCANAKAN
MENGAPA HATI SELALU GUNDAH KARNA MEMIKIRKAN KENYATAAN
TAK ADA YANG BISA MENGETAHUI
DALAMNYA DAN SULITNYA RINTANGAN LANGIT
TIADA YANG BISA MENJALANINYA
HANYA YANG PUNYA HATI NURANI YANG BERSIH.
KARNA ITU JANGANLAH TAKABUR “.
Ajaran budha
Baik atau buruk kehidupan ini, tiada yang bisa menjelaskannya, hanya orang yang bijaksana yang bisa mengerti, bahwa semua itu tiada baik dan tiada buruk. Tiada sulit dan tiada mudah, tiada jujur dan tiada bohong. Hanyalah kesunyataan.  Semua itu tidak ada, baik bentuk, bayangan, tak ada yang tampak.  Apa yang dilihat itu semua tidak ada, apa yang dirasakan itu semua tidak ada, apa yang disukai itu semua tidak ada, tiada apapun didunia ini, semua adalah palsu.  Jadi untuk apa dipikirkan, untuk apa dikuatirkan.  Jalani saja dengan tulus, ikhlas dan jujur maka semua akan menjadi milik kita.  Ada menjadi tiada, tiada menjadi ada.  Semua itu kita yang menentukannya, jadi untuk apa di risaukan.  Anggaplah semua itu tidak ada dan mengalir terus tidak berhenti.
16


“ BUAH KALA AMAT PAHIT
BUAH MARUN AMAT MANIS
BIAR HATI PENUH DENGKI
TAK SEBANDING HATI TULUS
BIAR HIDUP PENUH KEKACAUAN
YANG BISA SAJA HILANGKAN KEBAHAGIAAN
ASALKAN HATI TETAP TEGUH MAKA TAK ADA YANG BISA MENGHALAU
BUMI DI PIJAK TIADA ALAS LANGIT DI RAIH TIADA AWAN
SEMUA DIDUNIA INI TAK ADA ARAH
YANG ADA HANYALAH KESIA-SIAAN “.

 Ajaran budha
Kita tak lain dan tak bukan hanyalah seonggok sampah.  Tubuh penuh racun, hati penuh dengki.  Tiada yang bisa merubah hidup, nasib dan takdir.  Selama masih ada kekotoran.  Sedikit noda bisa mencemarkan satu belanga susu.  Noda yang hitam amat membuat hati manusia terpuruk.  Jalan hidup begitu sulit dilalui, jika tak ada upaya merubahnya.  Dengan cara apa ?  pertolongan budha dan dewa itulah jalan satu-satunya.
17


“ BERGESER TANAH BUMI INI SEPERTI PERGESERAN AWAN
MELUAP LAHAR GUNUNG INI SEPERTI LUAPAN AIR
TIADA KEABADIAN, TIADA KEKUATAN
YANG ADA HANYALAH KEKOSONGAN
SEPERTI HAMPANYA KEHIDUPAN.
BIARPUN HIDUP PENUH LUKA TAPI HATI SELALU CERIA
MENCOBA MEMAHAMI HIDUP YANG PENUH DENGAN PENDERITAAN
JANGANLAH MERASA TERBEBAN
DALAM MENJALANI KEBENARAN AJARAN
KARENA DISITULAH LETAK KEPASTIAN DAN JUGA KEKEKALAN HIDUP “.

Ajaran budha
Jalan hidup tak bisa dihindarkan.  Susah, senang, sedih, bahagia, sehat dan sakit harus dilalui dengan keteguhan.  Didunia ini tiada yang abadi.  Langit selalu berubah, air mengalir tiada henti, alam berubah-ubah tidak menentu.  Hanyalah orang yang mempunyai keteguhan hati yang bisa melewati hidup ini.  Karena tiada harapan, tiada yang akan diraih. Menjadi tenang dan tanpa kuatir.  Manusia hidup didunia banyak masalah, masalah orang lain, masalah keluarga, masalah pekerjaan dan masalah diri sendiri.  Satu hari bisa banyak masalah.  Bagaimanakah melewati itu semua agar hidup tenang dan damai. Hanya dengan teguh dan yakin bahwa semua itu hanyalah ilusi, maka segala masalah menjadi tiada dan tak berbekas.

18


“ BERJALAN DI TANAH YANG SUBUR
SEPERTI BERJALAN DISUATU SURGA
BEGITU DAMAI DAN INDAH
BAGAIKAN MELAYANG-LAYANG DIUDARA
KIASAN DALAM KATA YANG TERUCAP
TERSANGKUT RAPAT DIDALAM HATI
KEGEMBIRAAN  DAN KESENANGAN
KESEDIHAN DAN KEDUKAAN DATANG SILIH BERGANTI
HANYALAH KEKOSONGAN HATI
HANYALAH TANPA HARAPAN
YANG BISA MENGHINDARI DARI KESULITAN
DISITULAH LETAK KEBAHAGIAAN “.

Ajaran budha
Kehidupan bagaikan gelombang air, kadang dibawah kadang diatas.  Kadang berputar kadang  terhanyut, manusia mengikuti gelombang itu tapi tidak mengikuti air. Sehingga penderitaan tak bisa dihindari, merasakan gejolak itu. Jika manusia seperti air, yang bisa diombang ambing tanpa merubah dirinya sendiri, maka manusia itu akan memiliki keteguhan dan kemantapan, baik dalam berpikir, bekerja dan menjalankan kehidupannya, apapun itu.
19
       

“ BERBUAT BAIK BEGITU SULIT BERBUAT AMAL BEGITU SUSAH
TIDAK SEPERTI BERBUAT JAHAT JUGA TIDAK SEPERTI BERBUAT SALAH
MENCARI KEHIDUPAN ABADI PENUH RINTANGAN
MENCARI KEHIDUPAN KEKAL BEGITU MENDERITA
TIDAK SEPERTI MENCARI KESENANGAN BEGITU MUDAH
JUGA MENDAPATKAN KEINGINAN DUNIAWI ADA DIMANA MANA
TIADA YANG TAHU KEMANA PERGINYA ANGIN, AWAN DAN KEHIDUPAN
SEMUANYA BERPUTAR PUTAR TIADA HENTI
TIADA TITIK AWAL DAN TITIK AKHIR, TIADA LELAH DAN TIADA BERHENTI
APA YANG HARUS DILAKUKAN ? APAKAH HANYA MENGIKUTI ARUS ?
APAKAH DIAM SERIBU BAHASA DAN TIDAK BERGERAK ? “.


Ajaran budha
Dunia bagaikan alam tidak berujung, kemana pergi dan hilangnya semua kehidupan tiada yang bisa menerkanya. Ataupun tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti.  Manusia yang berpendidikan merasa sudah pintar, manusia yang belajar rohani merasa sudah tahu arah.  Padahal semua hanyalah kebodohan dibalik kelebihan mereka.  Agama budha dan ajarannya telah terkikis waktu demi waktu selalu berganti, hingga tidak ada yang tahu dengan pasti bagaimana budha yang sesungguhnya dan semua hanya berasumsi sendiri, tak ada yang benar benar mengetahui dan mendapatkan ajaran budha yang benar.  Yang punya talenta kadang salah jalan, yang bodoh sama sekali tak tahu jalan, yang merasa suci salah penafsiran.  Semua tiada yang mengerti dengan pasti, tapi ajaran budha tak terikat, tidak memilih dan tidak menguasai, apalagi membenarkan.  Ajaran budha adalah pemahaman akan diri sendiri dan pengendalian diri sendiri, bukan mencari kelebihan dan kekurangan.
20

1 komentar: