Jumat, 17 September 2010

HAL 21 s/d 30


“ BERGEMURUH SUARA GUNTUR
BERTEBARAN KILAT MENYAMBAR
TAPI TAK ADA YANG BISA MENGHALAU MURKANYA ALAM
BUMI BERGETAR TERUS MENERUS, TANAH TERBELAH TAK TENTU ARAH
TAPI TAK ADA SATUPUN YANG BISA MENAHAN GEJOLAK ALAM
SEDIH MELIHAT PENDERITAAN, KECEWA MELIHAT KEDUKAAN
TAPI TAK MENGERTI MAKNA DAN ARTI SEMUA ITU
HATI DAN PIKIRAN TERTUTUP AWAN TEBAL YANG PENUH DENGAN KEGELAPAN
HARI HARI BEGITU MENYAYAT HATI
MENGAPA TAK JUGA BERHENTI
MENGAPA TAK JUGA MENYADARI APA YANG TELAH DILAKUKAN
HANYA BISA MEMINTA DAN MEMOHON, TAPI TAK BISA MEMBERI DAN MENJAGA “.


Ajaran budha
 Kemanapun kita pergi, baik didataran tinggi maupun dataran rendah, baik dikeramaian maupun dikesepian haruslah selalu menjaga diri dengan baik.  Tidak berusaha untuk melawan apalagi menentang keadaan sekitar.  Berusaha menyadari, merasakan dan memahami keadaan alam.  Cinta kasih haruslah dengan tulus, bukan hanya kepada orang yang dicintai, tapi juga kepada alam yang telah mencintai kita.  Manusia penuh dengan kemunafikan, tak mau mengakui dan juga tak mau dianggap membutuhkan alam, menganggap kepintaran mereka bisa membuat alam ini baik, tapi sesungguhnya malah merusak dan memperdayai.  Kemanapun kita berpijak, disitulah kita harus mencintai alam itu. Mungkin ini hanya sepele, tapi alam adalah kehidupan bagi banyak mahluk, bisa bersahabat tapi bisa juga melenyapkan mahluk yang menyakitinya.
21


“ BUAH SAMA DENGAN TUBUH
MEMPUNYAI KERAPUHAN DALAM HIDUP
BUTUH AIR, UDARA DAN NUSTRISI
JIKA TAK TERPENUHI MAKA AKAN MENJADI HANCUR
BIASANYA JIKA MANUSIA MENGALAMI KESULITAN
DIA AKAN BERUSAHA MENGATASINYA DENGAN CARA LARI DARI MASALAH ITU
SESUNGGUHNYA...KERDIL DAN PICIK
PIKIRAN MANUSIA PENUH DENGAN KEKOTORAN
DAN JUGA PENUH DENGAN TIPU MUSLIHAT
KEMANAKAH HATI YANG BERSIH ITU
HANYALAH TINGGAL SEBUAH KHAYALAN
DAN JUGA TINGGAL SEBUAH ANGAN-ANGAN
TAK BISA TERJADI DAN TERPENUHI SELAMA ADA KEKOTORAN BATIN “.


Ajaran budha
Kita harus bisa menghadapi suatu permasalahan, tidak boleh menganggap masalah itu berat.  Kadang manusia sudah terbeban sebelum dia menghadapinya.  Pikirannya hanya kepada hal-hal yang tidak baik dan penuh dengan ketakutan.  Tapi jika dilihat dengan hati tenang dan jernih, masalah yang besar itu bisa menjadi masalah yang kecil pada akhirnya.  Jika kita berpikir positif dan tidak takut terlebih dahulu.  Manusia dikuasai oleh ketakutan, ketakutan itu yang membuat hilang akal dan pikiran, hingga semua jalan terasa buntu dan tak ada pemecahan.  Hadapilah masalah dengan tenang, karena apa yang terjadi dan apa yang kita pikirkan akan berubah esok harinya.
22


“ JIWA RAGA TIADA SALAH, HATI INI TERBUAT DARI BAJA
DENGAN KAPAK DAN PARANG
TAK ADA YANG BISA MENGHANCURKAN DAN MENYAYAT HATI INI
SUNGGUH LANGKA MANUSIA DI DUNIA
TIADA ADA YANG BISA MENGIKUTI LANGIT
KEBANYAKAN HANYA MEMATUHI DUNIA YANG PENUH DENGAN KEPURA PURAAN
HATI MANUSIA TAK BISA DITEBAK
TERLIHAT BERSIH PADAHAL KOTOR
SEMUA INI KARENA NASIB
DAN MEREKA TAK BISA MENGHALAUNYA
BUDI BAIK AKAN SELALU DIKENANG
SUMPAH SUCI AKAN TERPATRI
HANYA MEREKA YANG PUNYA KETULUSAN HATI
YANG DAPAT DITERIMA LANGIT “.
Ajaran budha
Begitu susahnya hidup, tetap tak bisa keluar dari kodrat, lingkaran tumimbal lahir tidak pernah terputus. Selama berjuta-juta tahun.  Orang bijak jarang ada, kebanyakan hanya kepalsuan yang terlihat, sikap hidup mereka berlainan arah, tiada yang bisa mengatasi hal itu.  Dunia penuh dengan kesulitan, dimana berpijak disitulah penderitaan, tapi tak ada yang menyadari untuk keluar dari tumimbal lahir, dikarenakan dirinya terjebak dalam lingkaran lahir, tua, sakit dan mati.  Sungguh, kebodohan manusia telah menutupi jalan kebenaran. Semua tak bisa mengatasi kehidupan. Yang punya kelebihan tak mau berusaha membina diri. Malah berbuat banyak kesalahan. Akhirnya mengalami penderitaan yang dibuat sendiri. Bagaimanakah bisa ditolong ?
23


“ BUMI BERGUNCANG LAGI SAAT MANUSIA TERLELAP
TERBUAI DALAM KESENANGAN DAN KESERAKAHAN
MUNAFIK DAN PENUH DENGAN KEPALSUAN
SEPERTINYA DEKAT DENGAN TUHAN
SESUNGGUHNYA DEKAT DENGAN SETAN
MAU KEMANA MEREKA PERGI
KE NERAKA ATAU KE ALAM SUKHAVATI
TAK ADA YANG BISA MENGETAHUI
KEMANA MEREKA AKAN DITERIMA
YANG ADA HANYALAH KEPALSUAN
KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN KENISTAAN
JADI, MEREKA TAK AKAN KEMANAPUN
TERKATUNG KATUNG DI ALAM TERSESAT “.

Ajaran budha
Dunia ini hanya seperti pusat perusakan diri. Semua orang berjalan dalam kejahatan, baik secara kelihatan maupun tidak, intinya adalah sama.  Berbuat kebajikan, janganlah diungkit, jangan pernah dibicarakan, karena itu tandanya tidak ikhlas dan juga pamer kelebihan.  Lebih baik berdiam diri dan tidak membicarakannya lagi, karena dengan begitu lebih bisa diterima oleh langit.

24


“ BERSEMINYA BUNGA MEKAR TIADA SUATU KECERIAAN
BERBUAHNYA POHON PERDU TIADA SUATU KEBAHAGIAAN
HANYA SEPI, SUNYI DAN HANYA GELAP GULITA
SEMUA KIASAN ITU TIADA ARTI SAMA SEKALI
BERJALAN DILORONG YANG GELAP
HANYA MELIHAT SEDIKIT CAHAYA
BERJALAN DITERANG BENDERANG
TIDAK ADA TITIK KEGELAPAN
KEMANAKAH HARUS MEMILIH
SEMU ATAU NYATA ?
KELIHATAN ATAU TIDAK ?
HANYA ORANG YANG BIJAK YANG MENGETAHUI PILIHANNYA “.

Ajaran budha
Bahwa hidup manusia itu tipis bagaikan benang jahit, jika terpotong maka tak bisa disambung kembali, walaupun tersambung sudah ada cacatnya.  Banyak manusia mempertahankan hidup hanya demi materi, hanya demi semua kepalsuan, tidak mau secepatnya sadar dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan.  Didunia ini tiada yang abadi, ada yang tumbuh ada yang matiada yang cukup ada yang tidak, semua tidak pernah sama dalam setiap waktunya. Lalu untuk apa mengapai kepalsuan.  Kebodohan manusia sudah diambang batas.  Sekaranglah saatnya memilih, antara yang baik dan buruk, hingga saat budha maitreya turun kebumi, ajaran budha kembali segar lagi.
25


 “ BUAT APA HIDUP INI KALAU HANYA UNTUK KESENANGAN
BUAT APA TUBUH INI JIKALAU HANYA KEMBALI MENJADI TANAH
APALAH ARTINYA HIDUP, APALAH ARTINYA RAGA
SEMUA TIADA ARTI, SEMUA TIADA ABADI
KEMANAKAH JALAN HIDUP ITU
KEMANAKAH ARAH HIDUP ITU
SEMUANYA TIADA TUJUAN
SEMUANYA TIADA ARAH
LALU UNTUK APA DIPIKIRKAN
UNTUK APA DIPERMASALAHKAN
SUNGGUH BODOH MANUSIA
SELAMANYA TERJEBAK DALAM DIRINYA SENDIRI “.

Ajaran budha
Kehidupan ini penuh dengan halangan, tiada yang bisa menghalau dan mencegahnya.  Kodrat manusia sudah digariskan, akan lahir, tua, sakit dan mati. Itu semua dialami oleh semua umat manusia.  Tak ada yang bisa melewati belenggu tumimbal lahir yang terus berputar, penderitaan tidak pernah berhenti, kesedihan silih berganti dialami.  Mengapa manusia tidak juga mengerti, menghabiskan hidup mereka dengan berhura-hura dan mencari kesenangan.  Apa yang nyaman dimata, tidak benar benar nyaman.  Apa yang enak dilidah tidak benar benar enak, apa yang bagus dipakai tidak benar benar bagus.  Kepalsuan, semuanya hanyalah kepalsuan.  Mengapa selalu dikejar, semua itu tiada guna, tidak bisa menolong mereka dari penderitaan hidup ini.

26


“ BUMI INI BULAT TAPI TIDAK RATA
LANGIT ITU LUAS TAPI TIDAK BERPENGHUNI
SEMUA ALAM INI KOSONG DAN HAMPA
AWAN PUTIH ITU TERLIHAT SEPERTI KAPAS
TAPI TAK BISA DIPIJAK ATAUPUN DI PEGANG
APALAH ARTINYA...
SEMUA YANG TERLIHAT SELAMANYA TAK BISA DIJANGKAU DAN DIMILIKI “.

 Ajaran budha
Kehidupan ini bukan tiada arti, jika bisa mengerti arti kehidupan. Bermakna dan tidak bermakna, semuanya pikiran yang menentukan. Jangan terbawa oleh arus, tapi ikuti arus dengan tenang, jangan takut dan bimbang menjalani hidup ini.  Merasakan penderitaan orang lain, hanya diluar saja tapi tidak benar benar menyentuh hati, itu tidak bermakna. Tapi rasakanlah penderitaan mereka dengan hati, sehingga hati tergerak untuk menolong.  Amatilah penderitaan orang lain dengan lebih dalam, agar hati sendiri merasa tersentuh.  Karena dengan begitu diri sendiri baru tergerak untuk merespon terhadap apa yang dilihat dan dirasakan.

 27



 “ BUAH SIMALAKAMA BEGITU PAHIT
BUAH SURGAWI BEGITU ABADI
BAGAIKAN BUMI BERGUNCANG
ISTANA LANGIT SEMAKIN BENDERANG
HANYA ADA PERBEDAAN SEMU
BAGAIKAN SEHELAI KAIN TIPIS
TAPI TAK BISA DITEMBUS
APALAGI DILEWATI “.

 Ajaran budha
Dalam hidup ini begitu banyak kesulitan, tapi banyak manusia yang suka tumimbal lahir.  Padahal diatas lebih bahagia. Tiada sakit, tua dan mati.  Manusia hanya ingin keduniawian, tanpa ingin merubah hidup.  Sungguh dangkal pikiran manusia, hanya menyukai kebahagian sesaat.  Jika sudah demikian, bagaimana bisa menghindar, tak ada aral melintang yang bisa merubah manusia.  Demi kehidupan yang penuh dengan dosa dan kepalsuan. Tak ada lagi yang murni, tak ada lagi yang tulus, semua tak ada yang sempurna.  Memiliki segalanya bukan kebahagiaan, tapi melepaskan dengan tulus amat bermakna bagi kehidupan manusia.

 28


“ BIASANYA HATI TAK BERGEMING
HANYA MENAHAN NAFSU
TAK TAHU SAMPAI KAPAN BISA MENAHAN
SESUATU HAL YANG TAK BISA DITAHAN
TIADA ARAH JALAN HIDUP
BANYAK PERSIMPANGAN DAN BERLIKU
SIAPA YANG BISA MENJALANI
HANYA MEREKA YANG TEGUH “.

 Ajaran budha
Bahwa hidup ini tiada abadi, semua hanyalah kebohongan. Yang benar itu adalah hati nurani, yang telah tertutup awan hitam dalam diri. Jika saja manusia bisa melepaskan keinginan mereka. Maka tiada jalan yang tidak bisa di tempuh dan tiada sungai yang tak bisa disebrangi. Hanya saja manusia begitu lemah, iman dan kepercayaan hanya palsu belaka.  Sama sekali tak berbobot dan berisi, hanya bisa berucap dan mengatakan, tapi tak bisa melakukannya dan tak bisa menjadi contoh. Jadi, manusia haruslah punya akal pikiran dan hati nurani.

 29


“ BIARPUN HUJAN MEMBASAHI BUMI
TETAP TAK BISA MENYUBURKAN TANAH
BIARPUN MATAHARI MENYINARI
TETAP TAK BISA MENGHANGATKAN HATI
BAGAIKAN GURUN YANG GERSANG
BAK SEBUAH PADANG BELANTARA
SEMUA HANYA KEPALSUAN
YANG TIADA ARTI DAN PENUH HAMPA “.

Ajaran budha
Semua itu hanyalah karena nasib, takdir sudah ditentukan oleh langit, berdasarkan karma baik dan buruk manusia.  Hanya mereka yang tercerahkan, yang bisa menguasai lingkaran karma.
Mau tidak mau, hidup harus dijalani. Betapa letih dan lelah. Air dalam kehidupan dunia ini, tetap tak mampu menghapus dahaga. Manusia tidak pernah puas. Hingga diri menjalani penderitaan, bagaikan sebuah semboyan dan kata-kata : “ maut didepan mata, tetap tak bisa selamat “. Begitulah kehidupan manusia.
Manusia tidak menyadari dan menyakiti dirinya sendiri dan juga orang lain.  Menganggap bahwa merubah nasib adalah merubah kehidupan dari kemiskinan materi, sehingga mengejar kekayaan.  Padahal semestinya merubah nasib dengan menjalani kerohanian agar bisa selamat.
Sungguh kebodohan manusia sudah diambang batas.  Membuat mereka tak bisa menjalani kehidupan dengan bahagia.  Semua materi adalah palsu, semua hanya sesuatu yang bisa menghilangkan kerohanian seseorang.

30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar