Minggu, 16 September 2012

Mengembang Kekuatan Abijna

Mengembangkan Kekuatan Abijna (Kesaktian)
Nasehat: Chen Shou Chen Yen Guan Se Im Pu Sa

Dalam diri sendiri banyak tersimpan talenta atau kelebihan yang tidak disadari jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan banyaknya kelebihan tersebut, tapi hanya sebagian dari itu yang muncul dalam diri orang yang masih awam, mungkin hanya beberapa kelebihan dan keahlian yang dimiliki, contoh:
· Bisa berbagai macam bahasa
· Merakit sesuatu benda
· Melukis
· Menyanyi
· Drama
· Berhitung
· Olah raga
· Dll
 
Tapi kesemua hal itu terbatas hanya pada kekuatan otak dan kecerdasan saja, keahlian demikian bukanlah keahlian yang terbesar yang ada dalam diri manusia. Masih banyak keahlian dan kelebihan lainnya yang belum muncul dalam diri mereka. Kelebihan tersebut hanya dapat dilihat dan berguna oleh orang awan yang hidup didunia ini saja, tapi tidak dapat dilihat dan dinikmati ataupun berguna bagi semua mahkluk.

Jika kita melakukan pembinaan diri dan mendapatkan tuntunan para Dewa dalam pembinaan diri, maka kelebihan yang tidak dimiliki orang awan akan muncul dalam diri kita, contoh: 
· Membaca pikiran
· Meramal
· Penyembuhan
· Harapan terkabul dalam waktu singkat
· Mengetahui jati diri
· Mengetahui masa lalu dan masa depan
· Ketenaran
· Kekayaan 
 
Kesemuanya itu adalah sebagian dari kelebihan yang akan muncul bila kita membina diri, karena kita akan mendapatkan bimbingan dan berkah dari para Buddha, Bodhisattva, Dharmapala, Dewa dan Dakini. Mereka semua memberikan motivasi dan dorongan agar kita giat berlatih, sehingga kelebihan dalam diri bisa muncul. Hanya saja kelebihan tersebut datangnya tanpa adanya keinginan dalam diri kita. Semua hal itu dinamakan sebuah pencapaian dalam pembinaan diri, dan hanya bisa didapat melalui meditasi. Melalui meditasilah segala kelebihan dalam diri kita akan muncul dengan sendirinya. Perlahan-lahan perubahan terjadi dalam hidup dan nasib buruk menjadi nasib baik, karena segala rintangan karma kita telah terhapuskan.
 
Setiap pencapaian abijdna ada tahapannya, tidak begitu saja dengan mudah didapat.  Kita haruslah melewati ujian-ujian di setiap pencapaian tahapan.  Dari meredam amarah, meredam keakuan, menghilangkan ego, mengalahkan godaan mara dalam diri dan mara dari luar.  Masing-masing ujian dijalani dari tingkat rendah (mudah) hingga ketingkat lebih tinggi (sulit). 
 
Segala ujian tahap pencapaian, adalah segala sesuatu yag terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita paling banyak dan paling berpengaruh, karena biasanya ujian semacam ini lebih sulit untuk dilewati dibandingkan ujian mimpi dan ujian meditasi. Karena itu banyak orang mengira bahwa bila ingin mencapai tingkat kesucian haruslah meninggalkan semua yang ada, hidup menyepi dan tidak berinteraksi dengan siapapun.  Dengan tujuan bisa memurnikan hati dan dengan sendirinya memiliki kesaktian. Apa yang dilakukan mereka kuranglah benar, karena jika mereka berpandangan demikian akan sulit untuk mencapai tingkat kesucian dan menjadi buddha.  Mereka mungkin akan muncul kelebihan, tapi kelebihan tersebut tidak semakin berkembang dan hanya berada pada kelebihan tahap dasar saja. Mereka harus mempunyai misi yang sama dengan buddha-bodhisattva agar pencapaian pembinaan diri mereka bisa mengalami kemajuan, dan mereka haruslah mengamalkan kelebihan yang mereka dapat tersebut untuk menolong semua mahkluk, barulah bermanfaat.


Jadi segala kelebihan yang kita dapatkan dari pembinaan diri, janganlah hanya kita simpan sendiri tapi gunakanlah kelebihan itu untuk membabarkan dharma menolong semua mahkluk dan melepaskan diri kita dari tumimbal lahir dan mencapai ke-Buddha-an.

Bagaimana cara mengembangkan kekuatan kesaktian, yaitu dengan tekun melatih diri dan tidak perlu takut terhadap setiap ujian ataupun godaan mara yang menghalangi kita, kita harus berusaha menjalankan hidup dengan baik, berusaha mengkikis karma dan tidak membuat karma baru agar segala rintangan karma lenyap, sehingga dengan sendirinya jati diri muncul dan pencapaian pembinaan diri semakin mengalami kenaikan dan tidak berjalan ditempat ataupun mengalami kemunduran.

Apa yang dirasakan saat kekuatan kesaktian itu muncul, kita akan merasakan tubuh lebih ringan, ketenangan pikiran, kebijaksanaan muncul, bisa melakukan banyak hal dalam kehidupan kita, merasakan kebahagiaan sejati, segala harapan dan keinginan terkabulkan satu persatu dengan cepat.

Dari mana bisa mendapatkan kekuatan kesaktian, dari alam semesta, dari pelafalan mantera dan sutra dan dari kebajikan yang dilakukan. Semua itu harus melalui meditasi.

Kesaktian yang bagaimanakah yang benar/putih?
Seluruh kesaktian yang didapat dari Alam Semesta adalah benar dan putih, karena alam semesta terbuka untuk siapa saja yang ingin mengambil energi alam semesta, karena alam semesta bersifat netral dan tidak membeda-bedakan siapapun.  Hanya saja kesaktian barulah dikatakan tidak benar/hitam jika orang yang telah mendapatkan kesaktian tersebut menggunakan kesaktiannya untuk memperdayai dan mencelakai orang lain ataupun untuk memenuhi keinginan duniawi akan harta dan nama. 
 
Bagaimana membedakan kesaktian putih dengan kesaktian hitam ?
Kesaktian putih: 
- Digunakan untuk menolong orang lain dan semua mahkluk tanpa pamrih dan tidak ada perjanjian korban di dalamnya. 
- Orang yang memiliki kesaktian itu mengalami perubahan diri ke arah yang baik, memiliki kebijaksanaan, tiada amarah dan emosi, rendah hati, sikap dan tingkah lakunya baik, menghindari perbuatan jahat dalam kehidupannya sehari-hari. 
 
Kesaktian hitam :
Digunakan untuk mementingkan diri sendiri, menakuti orang lain, memaksa orang lain, mengharapkan imbalan dan ada perjanjian korban di dalamnya. Orang yang memiliki kesaktian itu tidak bisa mengendalikan diri, masih mudah marah dan emosi, sombong, tingkah laku buruknya tidak mengalami perubahan dan tidak menghindari diri dari perbuatan jahat.

Apakah manusia awam perlu punya kesaktian?
Tentu saja, karena banyak kejahatan terjadi didunia ini, ada yang membunuh, merampok, mencuri, menguna-gunai, gangguan roh jahat, roh penagih hutang dll. Banyak manusia yang tidak memiliki perlindungan dan kesaktian mengalami kejadian-kejadian tidak baik dalam diri mereka.  Kesaktian yang didapat dari pembinaan diri bisa digunakan sebagai perlindungan diri dari hal demikian, disamping untuk menolong semua mahkluk.

Karena itulah, kita harus mengembangkan kekuatan kesaktian kita dengan tekun dan sabar dalam melatih diri, karena dengan begitu perjalanan hidup didunia ini bisa kita lewati dengan tenang dan tiada kesulitan.



 

5 komentar:

  1. This is a Very good article...very inspiring and very true

    BalasHapus
  2. saya mau tanya bagaimana cara bermeditasi yang benar? saya seorang tunanetra saya tidak bisa fisualisasi buddha dan dewa/lainnya bagaimana solusinya? saya juga mau tanya setelah saya membaca maha cundi darani jantung saya berdebar kuat sehingga saya menghentikan pembacaan darani itu, setelah sudah tenang saya baca lagi bisakah anda memberi saya petunjuk apa mungkin saya melakukan kesalahan? mohon pencerahannya.

    BalasHapus
  3. Bgm bila ingin cepat mendptkan kesaktian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembinaan diri secara Buddhisme bukanlah untuk mendapatkan/memperoleh kesaktian, melainkan bagaimana kita bisa berbuat kebajikan baik bagi diri sendiri maupun semua insan & makhluk, bisa terbebas dari lingkaran samsara. Namun bila melakukan pelatihan diri dengan ketulusan, niat yang baik serta ada karma jodoh, kemampuan spiritual akan timbul dengan sendirinya, jadi tidak boleh mengejar kesaktian.

      Hapus