“ BULAN BINTANG MENJADI SAKSI
KEGELAPAN HATI MANUSIA
TIDAK MAU MENGERTI
TIADA JALAN DI TEMPUH
SEMAKIN TAK ADA CAHAYA
YANG ADA HANYALAH KEGELAPAN “.
Ajaran budha
Kita harus bisa memegang teguh akan ikrar. Sekali berucap harus diteguhkan, tidak boleh ada main main, apalagi menyepelekan. Ikrar dihadapan para dewa dan budha begitu sakral, jadi harus dijalani dengan baik. Agar jalan hidup menjadi lancar. Banyak rejeki, kesuksesan dan kepastian hidup. Hanya satu yang paling penting didunia ini, agar bisa kejalan yang benar. Jangan mudah terpengaruh terhadap tipu daya yang menyesatkan.
31
“ BUNGA BERMEKARAN BEGITU INDAH
NAMUN TAK SEINDAH CAHAYA REMBULAN
PADI YANG MENGUNING
NAMUN TAK SEKUNING DAN SECERAH MATAHARI
DUNIA PENUH HALANGAN NAMUN TIADA YANG MENGERTI
HANYA YAKIN PADA HATI SEMUA BISA TERHINDARI “.
Ajaran budha
Dunia ini bagaikan suatu kepalsuan. Yang didepan mata hanya kehampaan. Mungkinkah manusia bisa terlepas dari tumimbal lahir?
Didalam hati manusia hanya kecil sekali cahaya putih, jika tak ada yang menyinari, selamanya hanya titik putih kecil. Mau berbuat banyak untuk memperbaiki hidup tak ada jalan sama sekali. Apalah artinya kehidupan manusia didunia ini, jika hanya mengalami penderitaan dan kesusahan. Merasa sudah mendapatkan kebahagiaan, padahal kebahagiaan semu. Sungguh kasihan manusia, sudah tahu adalah mahluk tertinggi, tapi terjebak dengan pikirannya sendiri, yang hanya memikirkan duniawi.
32
“ BIARPUN BUMI BERGUNCANG TAK BISA MERUSAK HATI
WALAUPUN LAUT MELUAP TAK BISA MENENGGELAMKAN HATI
HANYA HATI YANG BERSIH
HANYA HATI YANG LAPANG
YANG BISA MELEWATI KESULITAN “.
Ajaran budha
Hati harus benar benar tulus. Bukan tulus yang dibuat buat. Tapi benar benar dari dasar hati. Tapi manusia tak mengerti, seperti apa ketulusan hati itu, bagaimanakan agar bisa tulus.
Ketulusan hati hanya bisa dilihat oleh hati sendiri, bukan orang lain. Hati sendiri yang bisa menilai dan melihat, apakah hati kita benar benar tulus. Yang membuat salah adalah, manusia kadang berpikir sudah mengetahui hati sendiri, padahal sama sekali buta. Yang dianggapnya hati, ternyata nafsu keinginan. Yang hanya bisa merusak diri sendiri dan orang lain.
Hati yang sakit atas perbuatan sendiri, mengapa harus menangis dan meratapi. Diri sendiri yang berbuat tapi tidak menyadari dan menyalahkan orang lain.
33
“ BULAN TIADA ABADI
BUMI TIADA ABADI
HATI TIADA YANG ABADI
LALU APA YANG ABADI ?
HANYALAH KEKOSONGAN YANG ABADI “.
Ajaran budha
Janganlah berbuat kejahatan, sucikan hati dan pikiran, banyaklah berbuat kebajikan. Semua orang yang berbuat kebajikan, budha mengetahui. Tapi sedikit yang menjalankannya, sedikit yang melakukannya dengan tulus. Apa yang dialami manusia baik atau buruk hanya akan dinikmati dan dirasakan oleh manusia itu sendiri. Mati dan hidup itu sama saja, hanya kekosongan yang ada. Kita harus tahu bahwa hidup kita itu adalah kekosongan. Alam ini kosong, dunia ini kosong mengapa harus memaksakan keinginan. Jika tak ada keinginan maka tak ada penderitaan. Manusia tidak pernah mengerti, selalu memaksakan diri mengikuti keinginan-keinginan mereka. Penderitaan dan kesedihan tak pernah hilang karena manusia selalu menginginkan penderitaan itu. Sungguh tidak masuk diakal. Penderitaan yang dibuat sendiri harus menangis sendiri.
34
“ BIARPUN SEMUA MENGHILANG
BIARPUN SEMUA TIADA
TAK AKAN MENGHENTIKAN JALANKU
SEMUA HANYALAH BAYANGAN SEMU
SEMUA HANYALAH KEPALSUAN
TAK BISA MENAHAN KEPERGIANKU “.
Ajaran budha
Hidup manusia sangat singkat, begitu tak bermakna dan tak berarti jika tidak menjalankan dharma. Hanya dharma budha yang bisa menghalau semua penderitaan,baik kecil maupun besarnya penderitaan. Mencurahkan seluruh hidup dengan menjalankan dharma, seperti mendapatkan harta yang tak ternilai, begitu agung dan suci dimata Para Buddha. Tak sebanding dengan harta duniawi yang hanya terlihat nyata tapi itu semua palsu.
Harta terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Jika bisa mendapatkan jalan kebenaran, diri sendirilah yang bisa menyelamatkan bukan orang lain. Alam semesta terbuka bagi semua makhluk hidup, tapi tidak semua manusia bisa mendapatkan rahasia alam semesta. Yang bodoh hanya bisa merasakan perwujudan alam, tapi tak bisa menyerap inti sari alam semesta.
35
“ BERJALAN JALAN TIADA ARAH
SEPERTI HEWAN KEHILANGAN GEMBALA
PERGI MENYUSURI HUTAN BELANTARA
SESAT DAN TAK BISA KEMBALI PULANG
SUNGGUH KASIHAN...
AKHIRNYA HIDUP PENUH DENGAN KESULITAN “.
Ajaran budha
Dalam menjalani kehidupan ini harus bisa mengerti dan tahu apa dan kemana jalan itu. Tidak bertanya pada orang salah jalan, bertanya pada orang semakin salah jalan, berusaha percaya diri juga mengalami kesulitan. Lalu harus mengandalkan siapa ?.
Hanya ada satu jalan untuk bisa mencapai kebenaran hidup, yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan, dan kenali tanda-tandanya. Jangan hanya terpesona pada hal-hal yang kelihatan, benda dan wujud yang palsu. Sehingga tak tahu lagi jalan yang di tempuh, bahkan mungkin tak ingin lagi kejalan yang benar.
Tiada yang abadi di dunia ini, semua ini hanyalah bayangan semu sebuah kehidupan. Semakin dicari, semakin kabur dan samar jalan kepada Tuhan, karena kita tidak benar-benar melepaskan semua kemelekatan. Berusahalah mencari jalan hidup yang benar.
36
“ BERGURU KETANAH SEBRANG
MELINTASI SUNGAI DAN HUTAN BELANTARA
BEGITU SULIT DAN TERJAL JALAN YANG DILALUI
JALAN INI MENDAPAT KEMUDAHAN SUNGGUH BEGITU BERJODOH
JANGANLAH DIBIARKAN HILANG PERCUMA
JIKA TIDAK AKAN TERPUTUS DITENGAH JALAN “.
Ajaran budha
Budha mengajarkan agar menghargai semua yang berhubungan dengan ajaran dharma. Setiap dharma begitu bernilai, tidak bisa di beli dengan uang ataupun jabatan. Dharma budha begitu agung dan suci, menghormat dengan segenap hati akan mendapatkan berkah yang besar dari para Budha. Dharma budha begitu sakral dan abadi, tak akan lekang di makan zaman dan tak akan lenyap di muka bumi, akan semakin bergema dan tersebar keseluruh alam semesta.
Dharma budha begitu teguh, tak akan goyah diterjang badai, tak akan hanyut terbawa arus, tak akan kering dipadang gurun.
Dharma budha begitu murni, semurni kristal yang memancar ke semua sudut dan lapisan dan tak akan hilang di curi siapapun.
Dharma budha ada di dalam hati semua umat di 6 alam kehidupan, dan tidak akan pergi meninggalkan umat.
37
“ BUAT APA HIDUP MENDERITA ...
BUAT APA MENYESALI ...
YANG SUDAH TERJADI BIARLAH TERJADI
TAK PERLU DITANGISI
TAK PERLU DISESALI
YANG HARUS DILALUI ADALAH KEHIDUPAN
UPAYA UNTUK MERUBAH
UPAYA UNTUK MEMBENAHI DIRI
AGAR SEGALA KARMA BISA TERKIKIS DAN TERHAPUS “.
Ajaran budha
Hidup bagaikan seutas tali yang rapuh, kemana tali itu digunakan, untuk apa tali itu digunakan, semua tergantung manfaat tali itu sendiri, bisa baik dan bisa buruk.
Sama halnya dengan manusia, banyak manusia yang tahu kemana jalan mereka dan untuk apa kehidupan mereka.
Jadi tak perlu mencari kemana-mana kebenaran jalan hidup, masing-masing orang tak bisa memberikan petunjuk yang pasti dan benar. Jika salah bertanya, akhirnya bukan selamat, tapi malah salah arah. Carilah kepastian /kebenaran di dalam hati sendiri.
38
“ BIARKANLAH SEMUA BERLALU
BIARKANLAH SEMUA TENGGELAM
JANGAN PERNAH DITANGISI
JANGAN PERNAH DISESALI
SEMUA HARUS BERJALAN APA ADANYA
JANGANLAH MEMAKSAKAN DIRI
APALAGI BERAMBISI MENGAPAINYA
BIARKANLAH SEMUA DATANG DENGAN SENDIRINYA “.
Ajaran budha
Kita harus bisa memilah semua hal yang kita lakukan. Jangan mencampuradukkan masalah duniawi dan masalah dharma. Masalah duniawi tidak perlu di kejar, masalah dharma harus dijalani dengan tekun. Karena masing-masing punya jalan yang berbeda. Semua hal duniawi, hanya digunakan dalam dunia ini selama manusia hidup di dunia, sedangkan hal-hal dharma adalah bekal untuk manusia kembali kepada jalan terang, jalan yang terhindar dari penderitaan, suatu jalan satu-satunya untuk bisa kembali ketempat asal.
Kedua hal ini, sebagai orang awam harus dijalani dengan seimbang dan tidak berat sebelah. Orang awam tak bisa mutlak meninggalkan keduniawian. Untuk menjadi suci tidak harus meninggalkan keduniawian, asalkan menjalankan 5 sila dan berbuat amal kebajikan, itu sudah bisa terhindar dari kehidupan yang menderita, setidaknya bisa masuk ke alam Dewa.
Untuk bisa masuk ke alam Budha, hanya tinggal menambah pengetahuan dharma, mengikuti jalan para Budha dan Bodhisattva, menolong para insan dan berikrar teguh untuk menjalaninya.
39
“ BELAHAN BUMI INI BEGITU PANJANG
SEKALI WAKTU BISA TERPECAH MENJADI DUA
SEMUA AKAN MENGALAMI KEHANCURAN
SEMUA AKAN MENGALAMI KEHILANGAN
ADA YANG DATANG, ADA YANG PERGI
ADA YANG HIDUP, ADA YANG MATI
TIADA YANG ABADI
PERGILAH MENCARI JALAN SEJATI
YANG BISA MENYELAMATKAN HIDUP DAN DUNIA INI “.
Ajaran budha
Kemungkinan arus dharma akan terputus, tidak tahu kemana perginya. Semua ajaran jalan keselamatan, tidak pernah benar-benar berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan langit. Para Dewa begitu mengikuti setiap aturan, yang tidak menjalankan dan melanggar harus menerima konsekwensinya.
Manusia di dunia tidak mau sadar, masih saja tenggelam dalam kenikmatan. Semua makhluk di dunia harus mengalami penderitaan hidup, tidak bisa selamanya menikmati kebahagiaan semu mereka. Mengapa tak juga mau sadar, tak mau berusaha untuk membenahi diri. Segala yang ada di dunia ini, tak benar-benar bisa di ambil, bisa dimiliki hanya sekejap dan sementara, tak bisa dimiliki selamanya. Apa yang harus dipertahankan, tiada yang abadi didunia ini, semua hanyalah kekosongan. Dan bila manusia mengerti arti kekosongan itu, mereka akan bisa terhindar dari penderitaan hidup di dunia.
40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar