ARTI SEORANG GURU
NASEHAT : VAJRASATTVA ( CING KANG SA TUO)
Seorang Guru adalah:
* Cerminan para Buddha-Bodhisattva
* Memiliki kewelas-asihan dan cinta kasih
* Menjauhkan diri dari perbuatan tidak baik
* Berbuat amal kebajikan
* Menurunkan ajaran yang benar
* Berjalan sesuai Dharma Buddha
* Tidak pilih kasih dan tidak membeda-bedakan
* Tingkah laku dan sikap terkendali
* Panutan bagi murid-muridnya
* Berbuat untuk semua insan dan semua mahkluk
* Tidak melakukan sesuatu untuk kepentingan sendiri
* Memiliki kebijaksanaan dalam berpikir dan berbuat
Tapi seorang Guru tidak selamanya:
* Berbuat baik
* Tidak punya kesalahan
* Menjalankan kebenaran
* Tahu jalan hidupnya
* Mengerti arti hidupnya
* Sempurna
Seorang Guru ibarat :
Sebuah bunga yang terbuat dari kertas, walaupun habis terbakar oleh api dan menjadi abu, tapi kesederhanaan dan keagungan tetaplah ada. Seorang guru walaupun tubuh fisiknya pada akhirnya akan hilang dan menjadi abu, tapi nama besarnya tidak pernah hilang.
"Sebuah bola yang berbentuk bulat, walaupun ditendang kesana kemari dan diinjak sampai tak berbentuk, tapi tetap dilihat sebagai sebuah bola. Seorang Guru walaupun dicaci maki, dihina, dianiaya dan diremehkan orang lain, tapi selalu flexible dan tidak terpengaruh dengan tindakan orang lain, walaupun menyakitkan dirinya sekalipun. Karena semua perlakuan itu tidak akan bisa merubah dirinya, dia tetaplah seorang Guru."
Menghormati Guru adalah menghormati Buddha, Dharma dan Sangha. Tidak menghormati Guru adalah tidak menghormati Buddha, Dharma dan Sangha. Karena Guru adalah wakil dari Buddha, Dharma dan Sangha. Jadi tidak mengerti arti berlindung kepada Guru, sama artinya dengan tidak mengerti arti berlindung kepada Buddha, Dharma dan Sangha. Karena semua adalah satu kesatuan.
Dalam ajaran Buddha, dengan menghormati yang lebih rendah maka akan memiliki Buddha sejati dalam diri dan dapat menerima segala kebaikkan dari Alam Semesta.
Seorang Guru adalah:
* Cerminan para Buddha-Bodhisattva
* Memiliki kewelas-asihan dan cinta kasih
* Menjauhkan diri dari perbuatan tidak baik
* Berbuat amal kebajikan
* Menurunkan ajaran yang benar
* Berjalan sesuai Dharma Buddha
* Tidak pilih kasih dan tidak membeda-bedakan
* Tingkah laku dan sikap terkendali
* Panutan bagi murid-muridnya
* Berbuat untuk semua insan dan semua mahkluk
* Tidak melakukan sesuatu untuk kepentingan sendiri
* Memiliki kebijaksanaan dalam berpikir dan berbuat
Tapi seorang Guru tidak selamanya:
* Berbuat baik
* Tidak punya kesalahan
* Menjalankan kebenaran
* Tahu jalan hidupnya
* Mengerti arti hidupnya
* Sempurna
Karena apa? Seorang guru manusia masih terdiri dari tubuh
fisik, masih dikendalikan oleh keinginan tubuh fisik, sehingga masih bisa
berbuat salah. Jadi sesungguhnya manusia haruslah berlindung pada dirinya sendiri, karena Buddha ada didalam hati
masing-masing orang.
Menjernihkan hati dan pikiran
dalam melatih diri, akan bisa mencapai tingkat kesucian dan mencapai
ke-Buddha-an.
Janganlah takut pada perkataan
negatif orang lain, janganlah terpengaruh pada hinaan, kecaman, makian dan
kritikan orang lain. Tetaplah teguh pada
pembinaan diri, karena semua Buddha-Bodhisattva, Dharmapala, Dewa dan Dakini akan
selalu mendukung.
Seorang Guru ibarat :
Sebuah bunga yang terbuat dari kertas, walaupun habis terbakar oleh api dan menjadi abu, tapi kesederhanaan dan keagungan tetaplah ada. Seorang guru walaupun tubuh fisiknya pada akhirnya akan hilang dan menjadi abu, tapi nama besarnya tidak pernah hilang.
"Sebuah bola yang berbentuk bulat, walaupun ditendang kesana kemari dan diinjak sampai tak berbentuk, tapi tetap dilihat sebagai sebuah bola. Seorang Guru walaupun dicaci maki, dihina, dianiaya dan diremehkan orang lain, tapi selalu flexible dan tidak terpengaruh dengan tindakan orang lain, walaupun menyakitkan dirinya sekalipun. Karena semua perlakuan itu tidak akan bisa merubah dirinya, dia tetaplah seorang Guru."
Menghormati Guru adalah menghormati Buddha, Dharma dan Sangha. Tidak menghormati Guru adalah tidak menghormati Buddha, Dharma dan Sangha. Karena Guru adalah wakil dari Buddha, Dharma dan Sangha. Jadi tidak mengerti arti berlindung kepada Guru, sama artinya dengan tidak mengerti arti berlindung kepada Buddha, Dharma dan Sangha. Karena semua adalah satu kesatuan.
Dalam ajaran Buddha, dengan menghormati yang lebih rendah maka akan memiliki Buddha sejati dalam diri dan dapat menerima segala kebaikkan dari Alam Semesta.
Murid yang selalu dekat dengan Gurunya secara fisik, tapi
memiliki motif agar bisa dipandang orang lain hebat, dia bukanlah murid yang
sebenarnya.
Tapi seorang murid yang walaupun tidak pernah bertemu dengan Gurunya, tapi dia selalu menjalankan ajaran Gurunya dan selalu menempatkan Gurunya didalam hatinya, walaupun tidak berada dekat dengan Gurunya, dia adalah
murid yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar