Rabu, 05 Desember 2012

Upacara Ritual Api Homa Buddha Amitabha


Vihara Sukhavati Prajna akan menyelenggarakan
Upacara Ritual Api Homa Buddha Amitabha
yang diselenggarakan pada :
Hari, Tanggal : Minggu, 16 Desember 2012
Jam : 14:00 WIB (pkl. 2 Siang)

Bertujuan untuk:
- Perlindungan dari marabahaya (menolak bala)
- Memohon pemberkatan kesejahteraan, cinta kasih, penyembuhan penyakit
- Penyeberangan (Cautu) / pelimpahan jasa untuk leluhur / roh penagih hutang.

Senin, 01 Oktober 2012

Api Homa Jambhala Kuning 30Sep2012

Ritual Tantra dalam 1 Hari yaitu :
   01 Apihoma Jambhala Kuning
   02 HUT Catur Maharajayika
   03 HUT Chi Thien Ta Sen
   04 HUT Ho Tek Ceng Cin
   05 Tiong Cu Pia (Perayaan Kue Bulan)
Minggu 30-Sep-2012 (Tanggal 15 Bulan 8 Imlek) Pukul 15 WIB

Liturgi Jambhala Kuning
Pemberkatan Apihoma Jambhala
Kayu Homa
Bakar Persembahan
Pemberkatan Umat dengan Beras
Lepas Satwa
Persiapan Pesta Kue Bulan
Pemberkatan Pesta Kue Bulan
Vihara Sukhavati Prajna
HBD #20


      Jambhala Kuning adalah Dewa Rejeki Terkaya di Langit, Untuk Umat yang mau meminta Berkah Rejeki sangat cocok jika meminta dengan Dewa Rejeki bukan dengan Buddha. Sebelum Doa Permohonan hendaknya membaca Sutra terlebih dahulu untuk Doa permohonan Harus Jelas dan Akurat, yaitu menyebutkan Nama, Umur, Shio, alamat Rumah, Alamat usaha dan sebutkan permohonannya yang jelas. Jangan asal berdoa. Misal hanya meminta Usaha Lancar (Bisa-bisa cuma dikabulkan Lancarnya saja...tapi tidak untung...)

Kamis, 27 September 2012

Ritual Api Homa Jambhala Kuning




Ritual Api Homa Jambhala Kuning / Huang Cai Shen / Dewa Rejeki
Minggu, 30 September 2012. Jam 15:00 WIB


Minggu, 16 September 2012

Mengembang Kekuatan Abijna

Mengembangkan Kekuatan Abijna (Kesaktian)
Nasehat: Chen Shou Chen Yen Guan Se Im Pu Sa

Dalam diri sendiri banyak tersimpan talenta atau kelebihan yang tidak disadari jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan banyaknya kelebihan tersebut, tapi hanya sebagian dari itu yang muncul dalam diri orang yang masih awam, mungkin hanya beberapa kelebihan dan keahlian yang dimiliki, contoh:
· Bisa berbagai macam bahasa
· Merakit sesuatu benda
· Melukis
· Menyanyi
· Drama
· Berhitung
· Olah raga
· Dll
 
Tapi kesemua hal itu terbatas hanya pada kekuatan otak dan kecerdasan saja, keahlian demikian bukanlah keahlian yang terbesar yang ada dalam diri manusia. Masih banyak keahlian dan kelebihan lainnya yang belum muncul dalam diri mereka. Kelebihan tersebut hanya dapat dilihat dan berguna oleh orang awan yang hidup didunia ini saja, tapi tidak dapat dilihat dan dinikmati ataupun berguna bagi semua mahkluk.

Jika kita melakukan pembinaan diri dan mendapatkan tuntunan para Dewa dalam pembinaan diri, maka kelebihan yang tidak dimiliki orang awan akan muncul dalam diri kita, contoh: 
· Membaca pikiran
· Meramal
· Penyembuhan
· Harapan terkabul dalam waktu singkat
· Mengetahui jati diri
· Mengetahui masa lalu dan masa depan
· Ketenaran
· Kekayaan 
 
Kesemuanya itu adalah sebagian dari kelebihan yang akan muncul bila kita membina diri, karena kita akan mendapatkan bimbingan dan berkah dari para Buddha, Bodhisattva, Dharmapala, Dewa dan Dakini. Mereka semua memberikan motivasi dan dorongan agar kita giat berlatih, sehingga kelebihan dalam diri bisa muncul. Hanya saja kelebihan tersebut datangnya tanpa adanya keinginan dalam diri kita. Semua hal itu dinamakan sebuah pencapaian dalam pembinaan diri, dan hanya bisa didapat melalui meditasi. Melalui meditasilah segala kelebihan dalam diri kita akan muncul dengan sendirinya. Perlahan-lahan perubahan terjadi dalam hidup dan nasib buruk menjadi nasib baik, karena segala rintangan karma kita telah terhapuskan.
 
Setiap pencapaian abijdna ada tahapannya, tidak begitu saja dengan mudah didapat.  Kita haruslah melewati ujian-ujian di setiap pencapaian tahapan.  Dari meredam amarah, meredam keakuan, menghilangkan ego, mengalahkan godaan mara dalam diri dan mara dari luar.  Masing-masing ujian dijalani dari tingkat rendah (mudah) hingga ketingkat lebih tinggi (sulit). 
 
Segala ujian tahap pencapaian, adalah segala sesuatu yag terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita paling banyak dan paling berpengaruh, karena biasanya ujian semacam ini lebih sulit untuk dilewati dibandingkan ujian mimpi dan ujian meditasi. Karena itu banyak orang mengira bahwa bila ingin mencapai tingkat kesucian haruslah meninggalkan semua yang ada, hidup menyepi dan tidak berinteraksi dengan siapapun.  Dengan tujuan bisa memurnikan hati dan dengan sendirinya memiliki kesaktian. Apa yang dilakukan mereka kuranglah benar, karena jika mereka berpandangan demikian akan sulit untuk mencapai tingkat kesucian dan menjadi buddha.  Mereka mungkin akan muncul kelebihan, tapi kelebihan tersebut tidak semakin berkembang dan hanya berada pada kelebihan tahap dasar saja. Mereka harus mempunyai misi yang sama dengan buddha-bodhisattva agar pencapaian pembinaan diri mereka bisa mengalami kemajuan, dan mereka haruslah mengamalkan kelebihan yang mereka dapat tersebut untuk menolong semua mahkluk, barulah bermanfaat.


Jadi segala kelebihan yang kita dapatkan dari pembinaan diri, janganlah hanya kita simpan sendiri tapi gunakanlah kelebihan itu untuk membabarkan dharma menolong semua mahkluk dan melepaskan diri kita dari tumimbal lahir dan mencapai ke-Buddha-an.

Bagaimana cara mengembangkan kekuatan kesaktian, yaitu dengan tekun melatih diri dan tidak perlu takut terhadap setiap ujian ataupun godaan mara yang menghalangi kita, kita harus berusaha menjalankan hidup dengan baik, berusaha mengkikis karma dan tidak membuat karma baru agar segala rintangan karma lenyap, sehingga dengan sendirinya jati diri muncul dan pencapaian pembinaan diri semakin mengalami kenaikan dan tidak berjalan ditempat ataupun mengalami kemunduran.

Apa yang dirasakan saat kekuatan kesaktian itu muncul, kita akan merasakan tubuh lebih ringan, ketenangan pikiran, kebijaksanaan muncul, bisa melakukan banyak hal dalam kehidupan kita, merasakan kebahagiaan sejati, segala harapan dan keinginan terkabulkan satu persatu dengan cepat.

Dari mana bisa mendapatkan kekuatan kesaktian, dari alam semesta, dari pelafalan mantera dan sutra dan dari kebajikan yang dilakukan. Semua itu harus melalui meditasi.

Kesaktian yang bagaimanakah yang benar/putih?
Seluruh kesaktian yang didapat dari Alam Semesta adalah benar dan putih, karena alam semesta terbuka untuk siapa saja yang ingin mengambil energi alam semesta, karena alam semesta bersifat netral dan tidak membeda-bedakan siapapun.  Hanya saja kesaktian barulah dikatakan tidak benar/hitam jika orang yang telah mendapatkan kesaktian tersebut menggunakan kesaktiannya untuk memperdayai dan mencelakai orang lain ataupun untuk memenuhi keinginan duniawi akan harta dan nama. 
 
Bagaimana membedakan kesaktian putih dengan kesaktian hitam ?
Kesaktian putih: 
- Digunakan untuk menolong orang lain dan semua mahkluk tanpa pamrih dan tidak ada perjanjian korban di dalamnya. 
- Orang yang memiliki kesaktian itu mengalami perubahan diri ke arah yang baik, memiliki kebijaksanaan, tiada amarah dan emosi, rendah hati, sikap dan tingkah lakunya baik, menghindari perbuatan jahat dalam kehidupannya sehari-hari. 
 
Kesaktian hitam :
Digunakan untuk mementingkan diri sendiri, menakuti orang lain, memaksa orang lain, mengharapkan imbalan dan ada perjanjian korban di dalamnya. Orang yang memiliki kesaktian itu tidak bisa mengendalikan diri, masih mudah marah dan emosi, sombong, tingkah laku buruknya tidak mengalami perubahan dan tidak menghindari diri dari perbuatan jahat.

Apakah manusia awam perlu punya kesaktian?
Tentu saja, karena banyak kejahatan terjadi didunia ini, ada yang membunuh, merampok, mencuri, menguna-gunai, gangguan roh jahat, roh penagih hutang dll. Banyak manusia yang tidak memiliki perlindungan dan kesaktian mengalami kejadian-kejadian tidak baik dalam diri mereka.  Kesaktian yang didapat dari pembinaan diri bisa digunakan sebagai perlindungan diri dari hal demikian, disamping untuk menolong semua mahkluk.

Karena itulah, kita harus mengembangkan kekuatan kesaktian kita dengan tekun dan sabar dalam melatih diri, karena dengan begitu perjalanan hidup didunia ini bisa kita lewati dengan tenang dan tiada kesulitan.



 

Makna Hari Kelahiran dan Mendapatkan Gelar

MAKNA HARI KELAHIRAN DAN MENDAPATKAN GELAR
NASEHAT: CHI TIEN THA SEN FO (SUN GO KONG)

Pandangan manusia awam:
Hari kelahiran/mendapat gelar adalah hari bahagia, sehingga harus dirayakan semeriah mungkin, dengan mengadakan pesta besar dan bersuka ria. Sehingga tidak mengetahui makna yang sebenarnya. 

Pandangan yang sebenarnya adalah:
Hari kelahiran adalah awal penderitaan orang yang dilahirkan dan hari penderitaan orang tua kita. Karena disaat dilahirkan kita bersiap menuai karma yang kita tanam di kehidupan yang lalu dan sepanjang hari kedepannya kita harus menjalani kehidupan dengan banyak masalah.

Tidak beda dengan mendapat gelar, dengan mendapatkan gelar itu membuat kita tidak boleh berbuat sekehendak hati dan harus menjalankan tugas yang lebih berat dari sebelumnya.

Manusia menganggap bahwa hari ulang tahun dan hari mendapat gelar adalah sesuatu yang mengembirakan sehingga pantas untuk dirayakan. Jika kita berpandangan seperti itu, artinya kita tidak mengerti makna kehidupan dan belum tercerahkan.

Dalam memperingati ulang tahun dan mendapat gelar, tidaklah harus berpesta dan makan-makanan yang enak. Tapi hendaknya merenungi, apakah pantas merayakan dengan berlebihan dan tidak membunuh mahkluk hidup.

Banyak manusia disaat hari-hari demikian malah memotong dan memakan mahkluk hidup, sehingga  tanpa disadari menambah karma baru. Seharusnya dihari ulang tahun itu kita berbuat kebajikan dan membalas jasa orang tua kita, yang sudah melahirkan dan memenuhi segala kebutuhan kita disaat kita belum bisa mencari nafkah sendiri. Karena dengan begitu kita bisa menumpuk karma baik dan mengurangi penderitaan kita.

Perbedaan orang yang mengerti Dharma, yaitu: 
- Mengerti Dharma hanya kulit luar, ialah yang tahu Dharma melalui buku dan ceramah-ceramah, tapi sikap dan tingkah lakunya tidak berubah menjadi lebih baik.

- Mengerti Dharma secara menyeluruh, ialah yang tahu Dharma melalui pengalaman/ perjalanan hidupnya, yang membuat semakin hari sikap dan tingkah lakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Orang yang bimbang menjalankan Dharma: 
- Bimbang karena ketidak-tahuan/kepolosan, orang demikian masih bisa dibimbing dan dituntun, karena belum mengenal Dharma maka timbul kebimbangan. Disaat sudah mengetahui, keyakinan semakin bertambah, walaupun tanpa adanya pembuktian. 

- Bimbang karena tidak yakin/tidak percaya, orang demikian agak lebih sulit untuk dibimbing dan dituntun, karena menganggap dirinya mempunyai pandangan-pandangan yang lain dan membutuhkan pembuktian yang nyata dulu baru percaya.

Chi Tien Ta Sen Fo, sebelumnya tidak bisa menguasai diri dan berbuat sesuka hati, tapi sejak mengikuti Gurunya Tong Sam Cong/Ksitigarba Bodhisattva, telah mendapatkan banyak pengalaman berharga, sehingga bisa mengendalikan diri dan merubah diri ke arah yang lebih baik, hingga mencapai pencerahan dan mendapatkan gelar. Hal ini berkat bimbingan Gurunya tersebut.

Tidak semua orang mempunyai pandangan yang sama dalam menjalankan Dharma dan membina diri, dalam menjalankan Dharma manusia mempunyai banyak hambatan, yang terbesar adalah dari diri mereka sendiri, baru sebagian kecil dari luar dirinya.

Keyakinan dan Pandangan yang Benar

KEYAKINAN DAN PANDANGAN YANG BENAR
NASEHAT: CHEN SHOU CHEN YEN GUAN SE IM PUSA

 Keyakinan yang benar, adalah: 
Ada dalam diri sendiri, segala sesuatu diluar diri hanyalah sebagai contoh kasus. Sebaik apapun yang ada diluar diri, sebaik apapun seorang guru, dan sebaik apapun ajaran yang kita ikuti, jika tidak ada keyakinan dalam diri kita, kita tidak akan mencapai keberhasilan rohani. 

Pandangan yang benar, adalah: 
Ada dalam diri sendiri.  Segala sesuatu yang dilihat, dipegang dan dirasakan diluar, tidaklah akan memberikan pandangan yang benar pada kita. Pandangan yang benar adalah tidak terpengaruh terhadap apapun diluar diri kita. Pandangan yang benar tidak terhasut, tidak mendiskriminasi, tidak membandingkan, tidak menyalahkan, tidak tergoyahkan dan tidak terkontaminasi segala sesuatu yang ada diluar diri.
Apapun yang dilakukan manusia dalam melatih diri dalam Dharma Buddha, jika tidak ada keyakinan yang benar dan pandangan yang benar, tidak akan bisa mencapai keberhasilan rohani.

Kita haruslah menjadi diri sendiri dan mempunyai keyakinan dan pandangan yang benar dalam menjalankan Dharma Buddha dan membina rohani.

Sabtu, 15 September 2012

Keteguhan Hati

KETEGUHAN HATI
NASEHAT : CHEN SHOU CHEN YEN GUAN SE IM PU SA

Keteguhan hati adalah modal utama untuk bisa mendapatkan keberhasilan, selain ketulusan dan ketekunan.

Keteguhan hati bisa digunakan untuk meraih keberhasilan dalam kehidupan duniawi maupun rohani.

Di dunia ini banyak manusia yang tidak mempunyai keteguhan hati, sehingga terombang ambing dan tidak mendapatkan arah hidup yang benar.

Disaat kita sedang menghadapi dilema untuk memilih dua hal yang kita sukai ataupun dua hal yang tidak kita sukai, mempunyai keteguhan hati saat memilih satu diantara keduanya akan bisa memberikan keberhasilan dan kebahagiaan.

Contoh:
Saat kita hendak melakukan perjalanan keluar negeri, kita binggung hendak pergi kemana, antara China dan India. Kedua tempat tersebut sangat kita inginkan, sedangkan dana yang kita miliki hanya cukup untuk pergi ke salah satu Negara tersebut. Karena tidak mempunyai keteguhan hati untuk memilih dan menghabiskan banyak waktu, akhirnya kita tidak bisa pergi ke dua tempat tersebut, karena waktu berlibur sudah terlewati begitu saja, karena kita terlalu lama dalam kebingungan.
Karena itu, jika kita hendak memilih dua hal yang kita sukai, kita harus teguh hati memilih satu diantaranya, tidak teguh hanya dimulut, tapi harus secara hati dan pikiran, karena jika hanya dimulut, disaat kita pergi ketempat tujuan pilihan kita tersebut, kita merasa tidak puas dan merasa telah salah memilih, padahal kita sesungguhnya telah memilih salah satu dari dua hal yang kita sukai.
Jika kita tidak mencoba untuk menjalani, melakukan usaha untuk menyenangkan hati kita saat ditempat tersebut, kita tidak akan merasa bahagia dan kecewa terhadap pilihan tersebut. 

- Orang yang tidak pernah merasa dirinya salah dan selalu membenarkan dirinya, dia sama sekali tidak mempunyai keteguhan hati. Mengapa demikian? Karena orang yang demikian tidak akan pernah mau disalahkan, tidak mau menerima pendapat orang lain, sehingga disaat dia salah memilih, dia akan menyalahkan dirinya dan sulit untuk memperbaiki diri. Dan dia akan mudah berpaling kepada hal yang lainnya, karena ketidakpuasan dirinya pada jalan yang telah ditempuhnya. 

- Orang yang suka berbuat kesalahan tapi menyadarinya dan memperbaiki kesalahannya adalah dia memiliki keteguhan hati. Mengapa demikian? Karena orang demikian mau menerima masukan dari orang lain, sadar akan kesalahannya dan belajar dari kesalahan-kesalahannya tersebut, maka orang tersebut tidak akan berpaling kepada pilihan lainnya.

Arti Seorang Guru


ARTI SEORANG GURU
NASEHAT : VAJRASATTVA ( CING KANG SA TUO) 

Seorang Guru adalah: 
* Cerminan para Buddha-Bodhisattva
* Memiliki kewelas-asihan dan cinta kasih 
* Menjauhkan diri dari perbuatan tidak baik 
* Berbuat amal kebajikan
* Menurunkan ajaran yang benar
* Berjalan sesuai Dharma Buddha
* Tidak pilih kasih dan tidak membeda-bedakan
* Tingkah laku dan sikap terkendali
* Panutan bagi murid-muridnya
* Berbuat untuk semua insan dan semua mahkluk
* Tidak melakukan sesuatu untuk kepentingan sendiri 
* Memiliki kebijaksanaan dalam berpikir dan berbuat 

Tapi seorang Guru tidak selamanya: 
* Berbuat baik
* Tidak punya kesalahan
* Menjalankan kebenaran
* Tahu jalan hidupnya
* Mengerti arti hidupnya 
* Sempurna

Karena apa?  Seorang guru manusia masih terdiri dari tubuh fisik, masih dikendalikan oleh keinginan tubuh fisik, sehingga masih bisa berbuat salah.  Jadi sesungguhnya manusia haruslah berlindung pada dirinya sendiri, karena Buddha ada didalam hati masing-masing orang.
Menjernihkan hati dan pikiran dalam melatih diri, akan bisa mencapai tingkat kesucian dan  mencapai ke-Buddha-an.
Janganlah takut pada perkataan negatif orang lain, janganlah terpengaruh pada hinaan,  kecaman, makian dan kritikan orang lain. Tetaplah teguh pada pembinaan diri, karena semua Buddha-Bodhisattva, Dharmapala, Dewa dan Dakini akan selalu mendukung. 

Seorang Guru ibarat : 
Sebuah bunga yang terbuat dari kertas, walaupun habis terbakar oleh api dan menjadi abu,  tapi kesederhanaan dan keagungan tetaplah ada. Seorang guru walaupun tubuh fisiknya pada akhirnya akan hilang dan menjadi abu, tapi nama besarnya tidak pernah hilang.

"Sebuah bola yang berbentuk bulat, walaupun ditendang kesana kemari dan diinjak sampai tak berbentuk, tapi tetap dilihat sebagai sebuah bola. Seorang Guru walaupun dicaci maki, dihina, dianiaya dan diremehkan orang lain, tapi selalu flexible dan tidak terpengaruh dengan tindakan orang lain, walaupun menyakitkan dirinya sekalipun. Karena semua perlakuan itu tidak akan bisa merubah dirinya, dia tetaplah seorang Guru." 

Menghormati Guru adalah menghormati Buddha, Dharma dan Sangha. Tidak menghormati Guru adalah tidak menghormati Buddha, Dharma dan Sangha. Karena Guru adalah wakil dari Buddha, Dharma dan Sangha.  Jadi tidak mengerti arti berlindung kepada Guru, sama artinya dengan tidak mengerti arti berlindung kepada Buddha, Dharma dan Sangha. Karena semua adalah satu kesatuan.
 Dalam ajaran Buddha, dengan menghormati yang lebih rendah maka akan memiliki Buddha sejati dalam diri dan dapat menerima segala kebaikkan dari Alam Semesta. 
Murid yang selalu dekat dengan Gurunya secara fisik, tapi memiliki motif agar bisa dipandang orang lain hebat, dia bukanlah murid yang sebenarnya.
Tapi seorang murid yang walaupun tidak pernah bertemu dengan Gurunya, tapi dia selalu menjalankan ajaran Gurunya dan selalu menempatkan Gurunya didalam hatinya, walaupun tidak berada dekat dengan Gurunya, dia adalah murid yang sebenarnya.







Pelimpahan Jasa

 Pelimpahan Jasa di Rumah duka, 14-Sep-2012



Rabu, 01 Agustus 2012

Selasa, 03 Juli 2012

Alamat Donasi


Untuk sementara hanya bisa Donasi dari Wilayah Indonesia,

 Atas Nama :
YAYASAN SUKHAVATI PRAJNA
BRI ACCOUNT NO : 7138-01-002057-50-2
UNIT AMPERA PORIS - TANGERANG

atau

Atas Nama :
YAY SUKHAVATI PRAJNA
BCA ACCOUNT NO : 594 030 7785
CABANG PORIS INDAH-TANGERANG
 
Mohon Maaf, Donasi Anda melalui PayPal, belum terkoneksi